Hidup adalah Perjuangan

Kehidupan ibarat sebuah sekolah. Di sekolah kita biasa diberikan PR (pekerjaan rumah) oleh Bapak atau Ibu guru. Demikian pula dalam kehidupan. Kehidupan banyak menyimpan berbagai PR. Setiap persoalan, rintangan, dan tantangan yang kita hadapi itu merupakan sebuah PR bagi kita yang harus disikapi dan diselesaikan dengan baik.

Sebagaimana dalam sekolah ada ujian kenaikan kelas, begitu juga dalam sekolah kehidupan. Ketika ada persoalan, rintangan, dan tantangan yang jauh lebih berat dari biasanya datang menghampiri kehidupan kita, itu artinya akan ada kenaikan kelas. Implikasinya hanya dua; naik kelas atau tinggal kelas. Kitalah yang menentukan. Apakah kita akan membulatkan tekad untuk menghadapi dan menyelesaikan persoalan, rintangan, dan tantangan tersebut dengan baik, dan itu artinya kita berpeluang untuk naik kelas dalam kehidupan. Ataukah kita larut dalam kegagalan dan menyeret diri kita lari dari persoalan, rintangan, dan tantangan tersebut, dan itu artinya kita tidak akan pernah naik kelas dalam kehidupan.

Seringkali kita menyalahkan orang lain atas kesusahan dan kemiskinan yang kita alami. Padahal menurut saya, kitalah yang bertanggung jawab atas apapun keadaan diri kita. Seringkali secara tidak sadar kita menyeret diri kita sendiri ke dalam kesusahan dan kemiskinan. Kata-kata seperti saya tidak bisa, saya tidak berbakat, saya takut gagal adalah kata-kata yang membelenggu pikiran kita, sehingga mematikan kreatifitas. Belum lagi ditambah dengan kebiasaan hidup yang amburadul, seperti malas, tidak disiplin, etos kerja dan integritas rendah. Jika diri kita seperti itu, maka wajar saja jika kita terkungkung dalam kesusahan dan kemiskinan. Jangan menyalahkan siapapun jika kita tidak pernah bisa mencapai kesuksesan.

Kesuksesan adalah milik orang-orang yang bersemangat, bermental tangguh, bermindset (pola pikir) positif, memiliki tekad dan komitmen yang kuat untuk terus berjuang, pantang menyerah dan putus asa, disiplin, jujur, amanah, dan memiliki etos kerja dan integritas yang tinggi.